semua Kategori

Berita & Blog

Beranda >  Berita & Blog

Ekspor baja pada tahun 2023 “kuat” Bisakah tahun 2024 dilanjutkan? Indonesia

Jan 11, 2024 1

Apakah produksi, harga, dan permintaan baja global saat ini berubah? Pertama-tama, dari sudut pandang produksi, pasokan baja luar negeri berada dalam tren pemulihan yang berkelanjutan. Menurut data Asosiasi Baja Dunia menunjukkan bahwa pada bulan November, 71 negara dan wilayah di dunia yang termasuk dalam statistik Asosiasi Baja dunia produksi baja mentah adalah 145.5 juta ton, meningkat sebesar 3.3%. Diantaranya, produksi baja mentah India sebesar 11.7 juta ton, meningkat 11.4%; Produksi baja mentah di Rusia dan negara-negara CIS lainnya + Ukraina adalah 7.4 juta ton, naik 14.8% YoY; Produksi baja mentah Turki mencapai 3 juta ton, naik 25.4% YoY. Dengan jelas pulihnya produksi baja luar negeri, hal ini akan berdampak tertentu pada ekspor baja dalam negeri.

Dari segi harga, keunggulan harga ekspor baja China saat ini masih relatif kuat sehingga memberikan dukungan tersendiri bagi ekspor baja. Data pemantauan Lange Steel Research Center menunjukkan per 4 Januari 2024, kuotasi ekspor kumparan canai panas (FOB) India, Turki, CIS adalah 635 dollar AS/ton, 705 dollar AS/ton, dan 610 dollar AS/ton, canai panas China. kuotasi ekspor koil (FOB) sebesar 575 dolar AS/ton; Saat ini, kuotasi ekspor hot coil Tiongkok lebih rendah dibandingkan kuotasi ekspor hot coil India, Turki, dan CIS masing-masing sebesar $60/ton, $130/ton, dan $35/ton.

Dari sisi permintaan, perekonomian global kini sedang dalam proses pemulihan. Menurut data Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok, indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur global pada November 2023 adalah sebesar 48%, sedikit meningkat sebesar 0.2 poin persentase dari bulan sebelumnya, dimana PMI manufaktur Eropa sebesar 45.8%. , meningkat sebesar 1.2 poin persentase dari bulan sebelumnya, mencapai rekor tertinggi baru sejak paruh kedua tahun lalu; PMI manufaktur Asia mencapai 50.3 persen, di atas 50 persen selama 11 bulan berturut-turut.

Namun perlu dicatat bahwa PMI manufaktur global telah berada di bawah 50% selama 14 bulan berturut-turut, dan pada saat yang sama, indeks pesanan ekspor perusahaan baja Tiongkok pada bulan November masih berada dalam kisaran kontraksi. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian global saat ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti konflik geopolitik dan gesekan perdagangan, dan masih terdapat beberapa risiko penurunan perekonomian, serta masih terdapat tekanan pada permintaan luar negeri.


Fitur Produk
Buletin
Silakan Tinggalkan Pesan Kepada Kami